16 Desember 2009

Masa Kecil yang Terindah

Resensi 'Masa Kanak-kanak' dalam harian Kaltim PostSAMARINDA – Masa kecil atau masa kanak-kanak adalah masa-masa yang terindah dalam hidup. Masa penuh kenangan. Sangat sulit dilupakan, karena sangat berkesan. Namun sangat jarang dari kita dapat menuliskan masa kanak-kanak itu. Sementara Jona Oberski dengan gamblang mendeskripsikan kembali masa sejuta kenangan itu dalam buku bertitel Kinderjaren atau Masa Kanak-Kanak.

Seolah-olah Jona Oberski memutar kembali lembaran masa kecilnya sewaktu Perang Dunia II. Baik semasa ia berada di kamp konsentrasi Westerbork (Belanda) maupun ketika berada di Bergen Belsen (Jerman).

Karyanya yang cukup monumental ini, Kinderjaren sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa dan diterbitkan di Kanda, Denmark, Jerman, Inggris, Finlandia, Prancis, Yunani, Hungaria, Israel, Italia, Jepang, Kroasia, Norwegia, Polandia, Spanyol, Amerika Serikat, Swedia dan termasuk Indonesia.

Gaya bahasanya sederhana, mudah dicerna dan sangat deskriptif. Seolah pembaca diajak ke suasana masa kecil di sebuah tempat seperti dalam cerita buku ini.

Penulisnya dapat menyelami perasaan bahagia kanak-kanak yang periang, sangat mendambakan ayah dan ibu seperti seharusnya. Beberapa alenia dibuka dengan kalimat langsung, layaknya seseorang yang tengah bercerita tentang kehidupan di masa kecil. "Kali ini di kamp berbeda keadaannya," ujar ibuku di Puncak Putih halaman 32. "Jangan kaget, semua baik-baik saja, aku di sini bersamamu" dalam Kekeliruan halaman 14. Buku setebal 92 halaman terbitan Pena Wormer Jakarta (2009) ini cukup kaya informasi.

Dalam kata pengantarnya, Dr Lilie Suratminto, Pengajar Bahasa dan Sejarah Sosial Budaya Belanda Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia menyebutkan, penceritaan buku ini bersifat autobiografis. Kendati nama bocah dari awal hingga akhir cerita tak disebutkan, namun dilakukan secara kronologis yang terdiri dari 21 tema dalam 5 bab. Menggunakan bahasa anak usia 8 tahun dengan kalimat pendek-pendek, Ibu berkata... Aku berkata... Aku berseru... Aku berteriak... Aku berujar... ditulis polos. (ar)

Dimuat dalam harian Kaltim Post, Rabu, 2 Desember 2009

Masa Kanak-kanak (Kinderjaren) tersedia di toko buku Gramedia.

02 Desember 2009

Resensi 'Tribun Kaltim': Masa Kanak-kanak (Kinderjaren)

Resensi 'Masa Kanak-kanak dalam harian Tribun Kaltim
MASA Kanak-kanak (Kinderjarden) adalah novela karangan fisikawan dan penulis Amsterdam Jona Oberski (1938) yang ditulis berdasarkan ingatan dan pengalaman dia semasa kecil di kamp konsentrasi Westerbork (Belanda) dan Bergen-Belsen (Jerman) sewaktu Perang Dunia II. Oberski dari awal sampai akhir berhasil menciptakan suatu dunia sebagaimana dilihat oleh seorang anak.

Dari usia 3 hingga 8 tahun, Oberski bersama orangtuanya hidup di dalam kamp konsentrasi Jerman. Kedua orangtuanya meninggal di sana. Oberski menuliskan kisah seorang bocah tanpa nama yang harus menghadapi beleid anti-Yahudi Nazi yang menakutkan.

Westerbork adalah kamp konsentrasi yang dibangun Belanda pada 1939 untuk menampung pengungsi-pengungsi Yahudi dari Jerman. Ia menceritakan bagaimana orangtuanya berusaha bertahan dan melindunginya dari berbagai tragedi yang terjadi di sekitar mereka.

Bergen-Belsen lantas menjadi titik pusat buku ini. Di sana si bocah kesulitan memahami hukum bertahan hidup. Misalnya, saat ia dan anak-anak lainnya harus membersihkan kuali dengan jari mereka, atau dia harus bergeming saat orangtuanya bercinta untuk terakhir kali.

Pengkisahan dalam buku yang bersifat autobiografis, dilakukan secara kronologis yang terdiri dari 21 tema dibagi dalam lima bab dengan menggunakan bahasa anak usia 8 tahun, dengan kalimat yang pendek-pendek. Gaya bahasa sederhana dalam pengkisahan tersebut membuat emosi pembaca teraduk-aduk. Kita menjadi gemas, geram, sedih, dan terharu. Buku ini bisa didapat di Toko Buku Gramedia.(*)

Dimuat dalam harian Tribun Kaltim, Sabtu, 17 Oktober 2009

Masa Kanak-kanak tersedia di toko buku Gramedia.